Rabu, 16 Maret 2011

novel bersambung karya aku :D

ini novel (maunya) tapi belum kelar gitu deh ..
doain aja bisa kelar..
masih bersambung ko ..
yang penasaran ntar tunggu aja edisi selanjutnya :D
IMELZA
(THE STORY OF DEEPEN LOVE)

Aku Zharon. Siswi kelas 3 smp di sebuah desa terpencil di Jakarta. Yang baru saja menerima hasil kelulusan ujian nasional. Hasil ujianku baik dan dapat dibanggakan. Aku pun diterima disalah satu sma favorit di Jakarta. Dan sma itu memiliki asrama.


“ Zharon …….!!!!”
Mama memanggilku dari ruang tengah.
“ iya ma! Ada apa” dengan segera aku menemuinya.
“ Apa kamu sudah menyiapkan semua keperluanmu untuk berangkat ke Jakarta besok nak ?”
“ sudah ma, Zha udah siap. Semua udah Zha masukin dalam tas dan siap berangkat besok!!”
“Zha, coba sini deket mama, ada yang mau mama bicarakan. Sebentar lagi Zha akan menjadi anak SMA dan Zha akan jauh dari mama. Jaga diri baik-baik ya nak. Mama akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.”
“Doakan Zha ya ma. Zha janji akan bahagiain papa mama, Zha gak akan nyia-nyiain kesempatan Zha ini ma!”
“mama bangga punya anak sepertimu! Sekarang ke kamar dan tidurlah nak. Perjalanan besok membutuhkan tenaga yang cukup.”
“baik ma!!!”
Zha meninggalkan mama nya dan segera pergi menuju kamarnya. Ia langsung tidur


Pagi ini Zha harus bangun pagi pagi untuk menuju kerumah sahabatnya. Rara adalah sahabat kecil Zharon. Mereka belum pernah bepisah. SMA ini pun mereka diterima di sekolah yang sama.
“ mama, papa, Zha mau minta restu mama papa. Andai nanti Zha sudah menyelesaikan study Zha. Zha akan tepati janji Zha!!”
“Hati-hati nak, papa akan selalu mendukung dan mendo’akanmu!!”
“Mama sayang ama Zha, Zha baik-baik ya. Ini uang saku untukmu di asrama!!”

Langkahku berat meninggalkan mama papa dan adik-adikku. Tapi aku berusaha untuk tidak menoleh kembali saat telah melangkah keluar. Mama pernah berpesan, jika aku akan pergi untuk suatu tujuan yang baik. Bulatkan tekatku dan jangan pernah menengok kebelakang agar engkau tidak goyah.


“ Assalamualaikum!!”
“ Waalaikumsalam!! Siapa ya ??”
Nampaknya ibunda rara yang membukakan pintu.
“ ini saya Zharon tante!!”
“ ohh, sebentar ea Zha!! Ayo masuk Zha.”
“terimakasih tante….”
“wah!! Nampaknya kamu sudah siap Zha?”
“ iya tante, Raranya kemana ya te?”
“ sebentar ya Zha. Rara!!!Rara!!!Rara!!”
“iya mam ??” Rara keluar dari kamar dengan muka kusut seperti baju yang belum disetrika.
“ ini lho, Zha udah jemput kamu. Kamu malah belum mandi!!”
“ya ampun Ra’ loe belum mandi!!”
“tante tinggal dulu ya Zha!!!”
“cepetan mandi geh Ra’ kita udah telat nih. Ntar kita gak dapet mobil lagi!!”
“ siip lah :D!!!”


Diperjalanan menuju ke kota, Rara sepertinya kebingungan akan sesuatu.
“ kenapa looe Ra’?”
“ gak Zha, gue cuma bingung aja. Kayaknya ada yang ketinggalan deh di rumah.”
“ apa Ra’?”
“ gue juga lupa Zha…”
“ aneh Loe!!!”

Sebuah sekolah dengan gedung mewah di depan mataku. Subhannallah tak pernah aku bayangkan sebelumnya aku bisa sekolah di sekolah yang benar-benar bagus. Mataku tak berkedip sedikitpun.

“ oii Zha, melamun aja loe!! Kaget ya liat gedong sekolah kayak gini?”
“ ya Ra’ gue gak nyangka bakal sekolah di sekolah yang segede ini….”
“ santai sis, ini baru depannya. Gimana kompleks seluruhnya!!! Ntar pingsan lagi loe litanya….”

Rara benar, sekolah ini benar-benar besar dan luas. Sebuah gedung mewah bertingkat merupakan gedung kegiatan belajar mengajar, 2 gedung lagi asrama putra dan putri dengan segala fasilitas, 2 ruang makan, 1 dapur, laboratorium lengkap, lapangan olah raga lengkap. Benar-benar penuh dengan fasilitas yang memadai.

“ Ra’ loe bener, gila bener ni sekolah gede amat ya ?”
“ iyalah!! Loe liat aja banyak mobil mewah nganter anak-anaknya yang sekolah disini. Kebanyakan orang kaya yang sekolah di sini Zha!!”

“ gue minder Ra’!”
“ udahlah Zha. Yang bedain loe ma mereka tu cuma masalah status doang kan?”
“kita cari kamar kita yuk Ra’!!”
“ yuk mari……!!”

“ wah wah, gini ni kalau nama bagus. Susah nyarinya!!!”
“ Rara Etherfive, anyelir nomor 4. Tu nama loe Ra’…”
“ jeli juga mata loe Zha. Kayak mata elang. Loe kamar mana ?”
“bentar lagi di cari ni Ra’…. Ummmm melati nomor 1 Ra’!!”
“kita cari yuk Ra’ kamar kita.”
Kamarku dan Rara gak begitu jauh hanya beda 1 kamar saja. Aku sekamar dengan catty. Cewek tomboy yang tajir abis. Hapenya aja ada 3 yang dibawa, blum yang di rumah. Sebenarnya aku bisa welcome sama catty, tapi sayang catty gak bias welcome sama aku mungkin karena aku berasal dari desa dan tidak selevel dengannya. Tapi sabar ajalah !!!


“Panggilan kepada seluruh siswa siswi yang berada di asrama dan sekitarnya harap segera bangun bangun bangun bangun, mandi dan segera menuju ke masjid untuk menunaika shalat subuh berjamaah!!!” Suara panggilan dari masjid membangunkanku dari tidur lelapku. Segera aku bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi aku segera membangunkan Catty .
“ Catty bangun geh udah pagi tuh !!!” aku membangunkannya dengan perlahan.
“ Heh Laron, ganggu gue tidur aja Loe ! Pergi sana !” Catty ngoceh gak karuan kayak bebek yang berenang, hahahah
“ Ini udah siang Cat, ntar Loe kesiangan .” Kata ku sambil menahan amarah.
“ Ia, ia, ia, Loe duluan aja sana !!!!” sambil menarik selimutnya kembali.
“ huuuuhhh, anak itu. Gue kan niat baek, eh dia marah-marah!” gerutuku dalam hati.
Segera aku pergi ke masjid.
Rasanya seperti mimpi. Hari ini aku memakai baju seragam putih abu-abu. Aku merapikan jilbabku di depan cermin. Tiba-tiba Catty datang.
“ Laron, cantik banget kamu.” sambil senyum-senyum gak karuan gitu.
“ Alhamdulillah. Makasih iya Cat!!” aku memberinya senyum.
“ Tapi lebih cantik kalo loe minggir dari situ dan gue mau dandan!!” sambil teriak gak jelas.
“ wew, iya iya bentar lagi ia !!” sambil menutup kuping.
“ Nah gitu dari tadi buuk. Loe berangkat geh sana!! Pusing gue liat muka loe.”
“ yaudah awas terlambat iya Cat, ini hari pertama sekolah loe!!”
“ Iaa laron.”
Aku menuju kamar Rara dan menamuinya. “Rara pasti belum bangun nih” Fikirku saat akan mengetuk  kamarnya.
“ Assalamualaikum, Rara!!!” Panggilku dengan perlahan.
“Waalaikumsalam, syapa ya ???” rara menyaut dari kamarnya.
“Gue Ra’, Zharon” jawabku
Rara membuka pintu kamarnya dan keluar dengan wajah yang cerah.

“Catik banget Ra’ loe pagi ini ???” ucapku kagum.
“Serius Loe Zha. Jadi malu gue!!” lugas Rara.
“Tumben pagi-pagi udah siap Ra’?”
“Heh, inikan hari pertama sekolah masak mau telat???”
Kami berdua segea pergi meninggalkan asrama dan menuju sekolah.

Siang itu, aku mengembalikan kartu kendali belajar mengajar menuju kantor. Disaat aku berjalan di koridor sekolah. Ada 2 orang laki-laki, aku tahu itu mereka adalah kakak kelasku. Tapi aku tidak tahu namanya. Mereka sedang membicarakan sesuatu dan kebingungan.
“ Tadi itu panggilan ketua kelas ya sob? Dimana tapi ya?” ia bertanya kepada temannya.
Tidak sengaja aku mendengar percakapan mereka. Dan menjawab “ Iya kak, di ruang wakil” dan segera meninggalkan mereka tanpa memperhatikan tanggapan mereka.
Segera aku menuju kantor mengembalikan kartu dan kembali ke ruang kelasku. Saat akan masuk kelas aku melihat sesosok lelaki yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Ia begitu berwibawa, senyumnya yang manis membuatku terpaku melihatnya. Siapa dia? Aku berusaha tidak memikirkannya dan masuk ke kelasku kembali.
Entah mengapa bayangan lelaki itu sering muncul dibenakku. Aku penasaran siapakah dia? “ Heiiii!!” suara Rara mengagetkanku.
“Apa – apaan sih loe Ra’, jantungan tau gak gue…” gerutuku kepadanya.
“ Sorry,maap, nyonya… Kenapa sih loe Zha?? Sensi amat.” Dengan wajah tanpa dosa Rara bertanya kepadaku.
“ Gak papa Ra”, Cuma gue tadi ketemu cowok keren banget di koridor sekolah.” Ungkapku.
“Kenalan gak Loe Zha ama dia?”
“ Gimana mau kenalan gue gak beranilah Ra’!!!”
“ Sayang banget dong Zha kalau gitu!!”
“ Ya udahlah Ra’ kali aja besok ketemu lagi. Pulang yuk Ra” ajakku.
“ Okeh sist!!!”
Malam ini bintang bertaburan di langit, sungguh sangat indah. Entah mengapa aku masih saja memikirkan sosok lelaki yang aku temui di koridor sekolah tadi. Apakah mungkin ini yang dinamakan Love at first sight?? Aku segera beralih dan bayangannya kembali muncul. Tapi apa daya aku tak mengenalnya. Hanya dapat memperhatikannya dari jauh. Apakah dia pangeran yang dikirimkan Tuhan untukku? Ahhh, aku hanya menghayal Karena itu tidaklah mungkin. Segera aku singkirkan perasaan itu.
“ aku kan mau sekolah disini, bukan mau cari pacar! Lagipula mungkin itu hanya perasaan kagumku saja.” Aku menggerutu dalam hati. Entah benar atau tidak aku tak ingin memikirkanny alebih jauh karena itu hanya akan menyita waktuku. Segera aku bereskan tempat tidurku dan memulai perjalanan lain di alam tidurku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar